Pada September 2016 dari 82 Kota IHK di Indonesia, tercatat 58 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Dari 2 kota IHK di Provinsi Maluku, Kota Ambon mengalami deflasi sebesar 0,11 persen dengan IHK 123,93 dan Kota Tual mengalami deflasi sebesar 0,71 persen dengan IHK 137,15. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,85 persen dengan IHK 129,12 dan inflasi terendah terjadi di Kota Purwokerto dan Kota Banyuwangi sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing sebesar 121,81 dan 121,84. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Pontianak sebesar 1,06 persen dengan IHK 133,94 dan terendah terjadi di Kota Kendari sebesar 0,01 persen dengan IHK 121,65. Dari 82 Kota IHK di Indonesia, pada September 2016 IHK Kota Ambon menduduki peringkat 50, inflasi bulanan Kota Ambon menduduki peringkat 62, inflasi tahun kalender Kota Ambon menduduki peringkat 48, serta untuk inflasi tahun ke tahun Kota Ambon menduduki peringkat 48. Dari 82 Kota IHK di Indonesia, pada September 2016 IHK Kota Tual menduduki peringkat 1, inflasi bulanan Kota Tual menduduki peringkat 80, inflasi tahun kalender Kota Tual menduduki peringkat 73, serta inflasi tahun ke tahun Kota Tual menduduki peringkat 57. Inflasi tahun kalender Kota Ambon di bulan September 2016 sebesar 1,71 persen dan inflasi tahun ke tahun (September 2016 terhadap September 2015) sebesar 2,92 persen. Inflasi tahun kalender Kota Tual di bulan September 2016 sebesar 0,78 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2016 terhadap September 2015) sebesar 2,63 persen. Inflasi di Kota Ambon terjadi pada 4 kelompok pengeluaran dengan inflasi tertinggi pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,06 persen dan inflasi terendah pada kelompok perumahan air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,11 persen. Deflasi terjadi pada 3 kelompok pengeluaran dengan deflasi tertinggi pada kelompok bahan makanan sebesar 1,73 persen dan deflasi terendah pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,01 persen. Inflasi di Kota Tual terjadi pada 4 kelompok pengeluaran dengan inflasi tertinggi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,83 persen dan inflasi terendah pada kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen. Deflasi terjadi pada 3 kelompok pengeluaran dengan deflasi tertinggi pada kelompok bahan makanan sebesar 1,91 persen dan deflasi terendah pada kelompok perumahan, air listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,05 persen.