Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada Desember 2019 adalah sebesar 100,12,
atau turun 0,15 persen dibanding November 2019 yang tercatat sebesar 100,27. Hal
ini terjadi karena It mengalami penurunan sebesar 0,20 persen, lebih dalam dari
penurunan Ib yang tercatat sebesar 0,05 persen.
3 (tiga) subsektor mengalami penurunan NTP: subsektor tanaman pangan sebesar
1,19 persen, subsektor hortikultura sebesar 0,86 persen, dan subsektor perikanan
sebesar 0,50 persen, yang disumbangkan oleh penurunan kelompok perikanan
tangkap sebesar 0,31 persen dan kelompok perikanan budidaya sebesar 1,47 persen.
Sedangkan, 2 (dua) subsektor mengalami peningkatan NTP: subsektor tanaman
perkebunan rakyat sebesar 1,60 persen dan subsektor peternakan sebesar 0,48
persen.
Komoditas pertanian yang mengalami penurunan harga di tingkat petani/
penyumbang terbesar penurunan It: tanaman pangan: ketela pohon, gabah, ubi jalar,
dan kacang hijau; hortikultura: cabai rawit, cabai merah, jeruk, bayam, kacang
panjang, petai, lengkuas, dan kunyit; dan perikanan: rumput laut, tembang, cakalang,
julung-julung, teripang, dan belanak.
Provinsi Maluku mengalami deflasi perdesaan pada Desember 2019 sebesar -0,105
persen, urutan ke-24 dari 33 Provinsi seluruh Indonesia. Deflasi terjadi pada 2 (dua)
kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,401 persen dan
kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,053 persen.
Sedangkan, inflasi terjadi pada 5 (lima) kelompok pengeluaran lainnya. Peningkatan
tertinggi tercatat dialami oleh kelompok sandang sebesar 0,965 persen, diikuti
berturut-turut oleh kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,407 persen,
kelompok perumahan sebesar 0,103 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,094
persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,015 persen.
10 Komoditas dengan andil terbesar terhadap deflasi perdesaan Maluku Desember
2019: cabai rawit, ikan tembang, cabai merah, ikan selar, ikan layang, kangkung, kacang
panjang, sawi hijau, gula pasir, dan minyak tanah.
Komoditas dengan andil terbesar terhadap peningkatan indeks BPPBM pada
Desember 2019 adalah bensin, sewa motor tempel, bibit kambing, umbi-umbian
(ketela pohon/rambat), solar, bibit sapi potong, dan sewa kapal motor.
NTUP Maluku Desember 2019: 123,91, turun 0,30 persen dibanding November 2019.
NTUP subsektor tanaman hortikultura masih pada posisi tertinggi dengan capaian
sebesar 142,66 turun 0,92 persen dibanding November 2019.