Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada Juli 2019 adalah sebesar 98,85, atau turun 0,76 persen dibanding Juni 2019 yang tercatat sebesar 99,61. Hal ini terjadi karena It mengalami penurunan sebesar 0,81 persen, lebih rendah dari penurunan Ib yang tercatat sebesar 0,05 persen.
3 (tiga) subsektor mengalami peningkatan NTP: tanaman pangan sebesar 0,84 persen, subsektor peternakan sebesar 0,13 persen, dan subsektor perikanan 0,11 persen. 2 (dua) subsektor mengalami penurunan NTP:
tanaman perkebunan rakyat sebesar 3,78 persen dan tanaman hortikultura sebesar 0,29 persen.
Komoditas pertanian yang mengalami kenaikan harga di tingkat petani/penyumbang terbesar peningkatan It: tanaman pangan: ketela pohon, jagung, dan kacang tanah; peternakan: sapi potong, kuda, kerbau, dan telur ayam buras.
Provinsi Maluku mengalami deflasi perdesaan pada Juli 2019 sebesar 0,07
persen, ranking ke-21 dari 33 Provinsi seluruh Indonesia. Deflasi terendah pada kelompok perumahan sebesar 0,37 persen dengan andil sebesar 0,06 persen, diikuti kelompok bahan makanan sebesar 0,08 persen dengan andil sebesar 0,03 persen.
10 Komoditas dengan andil terbesar terhadap deflasi perdesaan Maluku
Juli 2019: bawang putih, ikan layang, bawang merah, ikan baronang, minyak tanah, ikan cakalang, ikan kembung, ikan tenggiri, beras, dan ikan tongkol.
Komoditas dengan andil terbesar terhadap peningkatan indeks BPPBM pada Juli 2019 adalah umbi-umbian (ketela pohon/rambat), pupuk kandang/ kompos, bibit sapi potong, bibit kacang tanah, jagung pipilan, bensin, vitamin, bekatul, anti jamur, dan vaksin unggas.
NTUP Maluku Juli 2019: 123,90, turun 0,86 persen. NTUP subsektor tanaman hortikultura masih pada posisi tertinggi dengan capaian sebesar 138,13.